Minggu, 16 Desember 2012

Keunikan sidik jari


Sidik jarifingerprint) adalah hasil reproduksi tapak jari baik yang sengaja diambil, dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Kulit telapak adalah kulit pada bagian telapak tangan mulai dari pangkal pergelangan sampai kesemua ujung jari, dan kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit sampai ke ujung jari yang mana pada daerah tersebut terdapat garis halus menonjol yang keluar satu sama lain yang dipisahkan oleh celah atau alur yang membentuk struktur tertentu.
Ada tiga jenis sidik jari yaitu Whorl (lingkaran), Loop (sangkutan) dan Arch (busur). Sifat-sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh sidik jari adalah parennial nature yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada manusia seumur hidup, immutability yang berarti bahwa sidik jari seseorang tak akan pernah berubah kecuali sebuah kondisi yaitu terjadi kecelakaan yang serius sehingga mengubah pola sidik jari yang ada dan individuality yang berarti keunikan sidik jari merupakan originalitas pemiliknya yang tak mungkin sama dengan siapapun di muka bumi ini sekali pun pada seorang yang kembar identik.


Fungsi sidik jari
          Fungsinya adalah untuk memberi gaya gesek lebih besar agar jari dapat memegang benda-benda lebih erat. Sidik jari manusia digunakan untuk keperluan identifikasi karena tidak ada dua manusia yang memiliki sidik jari persis sama. Hal ini mulai dilakukan pada akhir abad ke-19.
Sidik jari kaki bayi juga diambil di rumah sakit untuk identifikasi bayi. Ini bertujuan untuk mencegah tertukarnya bayi yang sering terjadi di rumah sakit.
          Identifikasi sidik jari, dikenal dengan daktiloskopi adalah ilmu yang mempelajari sidik jari untuk keperluan pengenalan kembali identitas orang dengan cara mengamati garis yang terdapat pada guratan garis jari tangan dan telapak kaki. Daktiloskopi berasal dari bahasa Yunani yaitu dactylos yang berarti jari jemari atau garis jari, dan scopein yang artinya mengamati atau meneliti. Kemudian dari pengertian itu timbul istilah dalam bahasa Inggris, dactyloscopy yang kita kenal menjadi ilmu sidik jari.
Fleksibilitas dari gelombang pada kulit berarti tidak ada dua sidik jari atau telapak tangan yang sama persis pada setiap detailnya. Pengenalan sidik jari melibatkan seorang pakar, atau sebuah sistem pakar komputer, yang menentukan apakah dua sidik jari berasal dari jari atau telapak yang sama.

Adermatoglyphia
     Sidik jari bisa jadi adalah identitas paling penting setelah nama, dipakai mulai dari kepentingan kependudukan sampai pekerjaan. Tapi, bagaimana jika ada seseorang yang terlahir tanpa sidik jari? Ternyata kondisi demikian benar-benar ditemukan dan disebut adermatoglyphia.
     Dr Eli Sprecher, ahli genetika dari Tel Aviv Sourasky Medical Center di Israel, melakukan penelitian tentang sebab kondisi itu. Ia mempelajari sebuah keluarga di Swiss yang setengah anggotanya terlahir dengan telapak tangan, jari tangan, telapak kaki, dan jari kaki halus tanpa pola.
      Hasil penelitian Sprecher dipublikasikan di The American Journal of Human Genetics. Berdasarkan hasil penelitiannya terungkap bahwa adermatoglyphia disebabkan oleh mutasi pada gen yang disebut Smarcad1.
     Manusia umumnya memiliki Smarcad1 yang lebih panjang, atau isoform, yang di identifikasikan ke seluruh bagian tubuh. Smarcad1 pada penderita adermatoglyphia mengalami mutasi sehingga pola sidik jari tak terekspresikan.
     Apa dampak tak memiliki sidik jari? Secara kesehatan memang tak dideskripsikan. Tapi, keluarga yang menjadi obyek penelitian Sprecher pernah mengalami masalah di bagian imigrasi Amerika Serikat sebab tak punya sidik jari. Selain itu, sulit juga mendeteksi identitas orang dengan kelainan ini.
THE AND


Tidak ada komentar:

Posting Komentar